Pada musim tahun ini pak Tani agak kesal karena hasil panen Cabe rawit agak menurun, bukan karena ada hama tetapi suka diambil oleh monyet yang berkeliaran di kaki gunung tersebut, suatu hari si monyet tertangkap basah oleh pak Tani sedang memetik Cabe rawit. seekor monyet sedang berada di kebun pak Tani sendirian, sahabatnya si kura-kura di tinggal di hutan karena jalannya lambat.
Monyet : Kura cepetan dong jalannya …. keburu panas
Kura-kura : ya udah duluan aja nanti juga sampai, aku
nggak bisa jalan cepat.
Monyet : soo ssoooo siiii (monyet berjalan cepat sambil bersiul
(diperjalanan dia melihat cabe yang sedang berbuah merah
dan yang lainnya kemerahan membuat tertarik si Monyet,
kemudian dia memetik dan memakannya, dia makan yang
warna ijo yaitu cabe yang masih muda rasanya tidak pedas
tetapi ketika makan yang merah dia teriak ……)
Monyet : Enak juga cabe muda ini tidak pedas …. mau coba yang
merah ahh ….
Kura-kura : hai jangan teriak …. nanti ditangkap pak tani
Monyet : Wadooww Pedas sekali …. sehah lata-lata …. Ampun pedas (suara teriakan monyet terdengar oleh petani yang sedang mengincarnya dari tadi, maka tertangkaplah si Kura-kura tersebut karena larinya lambat)
Pak Tani : ini dia tukang ambil tanaman orang, kena loh (si kura-kura kena jaring-jaring pak tani, lalu dia dibawa kerumahnya)
Anak Pak Tani : bapak bawa apa itu … iiihhh lucu
Pak Tani : ini Kura-kura tertangkap basah sedang makanin cabe rawit, bersama monyet, monyetnya malah kabur.
Istri Pak Tani : Pak kok sudah pulang ….
Pak Tani : ia ini dapat tangkapan, dimana kurungan yang kemaren
bu
Istri Pak Tani : itu pak dekat kandang ayam
Anak Pak Tani : Bapak pelihara aja di kolam kecil, aku suka pak
Pak Tani : Mau bapak Jual aja, karena kalau dipelihara kita harus
kasih makan, kita nggak punya makanan untuk kita aja
kurang, kalau di jual kan dapat duiterang bulan,
(wah celaka nih aku ketangkap kata si kura-kura, ketika sedang melamun pada malam itu yang sedang terang bulan datanglah si monyet menjenguknya di kurungan)
Monyet : hai jangan melamun ….
Kura-kura : oah kamu, tolongin dong lepasin aku dari kurungan ini
Monyet : nggak mau, ngapain kamu jalanya lambat
Kura-kura : Kamu mau tahu nggak …
Monyet : Apaan …
Kura-kura : Aku mau dikawinkan sama anak pak Tani yang cantik
Monyet : aah masa
Kura-kura : Bener … serius
Monyet : Kalau begitu aku buka kurungan itu kamu boleh pulang,
terus aku yang ganti kamu disitu
Kura-kura : nggaak mau (kura-kura tidak mau eeeh pura-pura)
Monyet : Cepetaan aku buka ( monyet memaksa)
Kura-kura : yaudah buka … (si Kura-kura pulang dengan lega, sedangkan si Monyet menghayal akan dikawinkan dengan anak pak Tani, tetapi alangkah terkejutnya ketika sedang mendengarkan percakapan pak tani dengan istrinya)
istri Pak Tani : di jual kemana pak, emang ada yang mau
Pak tani : ada yang mau bu ke tukang koleksi
Istri Pak Tani : ohh iya … dagingnya untuk makan buaya ya,
terus kulitnya diisi lagi untuk pajangan ya
Pak Tani : iya itu ibu tahu, harganya mahal bu.
(monyet yang mendengar percakapan tersebut merinding, wah aku akan mati, kura-kura menipuku cerdik dia, si monyet tidak kehabisan akan dia pagi-pagi pura-pura mati)
Pak tani : Bu kok didalam kurungan ini kura-kura jadi monyet udah mati lagi
Istri Pak Tani : kalu gitu buang aja pak yang jauh nati bau bangkainya
Pak Tani : Baik bu … (maka dilemparnya monyet tersebut jauh-jauh, ketika si monyet di buang di sorak)
Monyet : Hoorreeee aku masih hidup daaahhhh pak Tani.
Pak Tani : Aku Kena tipu (kemudian pak Tani pulang lapor pada istrinya apa yang terjadi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar